Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas : X (Sepuluh)
Tahun Pelajaran : 2010-2011
Modul : 02
Materi :
a.
Kedewasaan Iman “Takut akan Tuhan”
b.
Kedewasaan Iman “Hikmat dan Iman”
c. Kedewasaan Iman
“Teladan dan kebenaran dan Tanggungjawab
Standar Kompetensi : Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
pergaulan antar pribadi dan kehidupan
sosial dengan menunjukkan bahwa remaja kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa
yang tidak kehilangan identitas.
Kompetensi
Dasar : Menganalisis bertumbuh
menjadi pribadi dewasa dan memiliki karakter yang kokoh dengan pola pikir yang
komprehensif dalam segala aspek kehidupan.
Indikator
: Menerapkan arti
kedewasaan dalam kehidupan sehari-hari secara rohani dalam komunitas keluarga,
sekolah dan masyarakat sekitarnya.
Tujuan
Pembelajaran :
1. Siswa dapat
mendiskripsikan arti kedewasaan “ takut
akan Tuhan”.
2. Siswa dapat
mendiskripsikan relasi antara hikmat dan
iman.
3. Siswa dapat
mendiskripsikan arti kedewasaan “Teladan dan
kebenaran dan Tanggungjawab”.
4. Siswa dapat
menguraikan ciri-ciri dewasa “takut akan Tuhan”.
5. Siswa dapat
menguraikan ciri-ciri dewasa “hikmat dan iman.
6. Siswa dapat
menyebutkan ciri-ciri umum “Teladan dan
kebenaran dan Tanggungjawab”.
Bacaan Alkitab : Lukas 2:52;
Mazmur 90:12; Pengkhotbah 11:9; Roma 12:2; Kolose 3:1-17; Kisah Para Rasul
5:29; 1 Yohanes 4:19; Roma 8:29; 2 Korintus 3:18, 5:17, Kolose 3:10, Galatia
2:16-20
Guru Mata Pelajaran : Dance Panduwal, S.Th, MA, M.Th
Kedewasaan Iman: “Takut Akan Tuhan”
1. Makna Takut Akan
Tuhan
Pada umumnya
orang selalu mengaitkan kata “Takut” dengan sesuatu hal yang bersifat misteri seperti takut kepada hantu, kuburan,
dan sebagainya. Namun, ada takut yang bersifat biasa
saja, seperti takut akan manusia, perampok, orang tua,
guru.
Menurut Ensklopedi
Alkitab Masa Kini,
secara teologis, “Takut” dijelaskan
menjadi 4 jenis, yaitu:
a. Ketakutan yang kudus.
b. Takut
diperbudak
c. Takut pada manusia,
dan
d. Takut
kepada yang disegani.
Takut akan
Tuhan masuk dalam kategori
pertama dan keempat.
Takut akan Tuhan
terdapat unsur penghormatan dan keseganan. Penghormatan kepada Allah dengan menaati perintah-perintahNya dan
ketakutan inilah
yang sering disebut dengan agama
yang sejati. Takut akan Tuhan memiliki makna penghormatan,
keseganan dan kelurusan.
2. Alasan Takut akan
Tuhan
Alasan-alasan untuk takut pada
Tuhan dapat disebutkan sebagai
berikut:
a.
Kita harus takut karena kuasa-Nya yang besar selaku Pencipta segala sesuatu dan segala
bangsa
(Mzm 33:6-9).
b. Kuasa-Nya yang dasyat itu terus menopang unsur-unsur ciptaan,
termasuk kita (Kel 20:18- 20; Mrk 4:39-41).
c. Kita menyadari kekudusan-Nya
(Why 15:4)
d.
Kesadaran akan
kemuliaan-Nya
(Mat 17:1-8)
e.
Berkat-berkat yang terus
kita
terima dari Dia, khususnya
pengampunan dosa (Mzm 130:4).
Apa itu takut akan Tuhan?
1.
Ayub
28:28 “Tetapi kepada Manusia IA berfirman sesungguhnya Takut akan Tuhan itulah Hikmat
dan menjauhi kejahatan itulah Akal Budi”
Ayub 28:12 ;
I Taw 22:12; Ams 19:11
I Taw 22:12; Ams 19:11
2.
Amsal
1 : 7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”
3.
Amsal
8 : 13 “Takut akan TUHAN ialah membenci
kejahatan”
4.
Amsal
9 : 10 “Permulaan hikmat adalah
takut akan TUHAN”
5.
Amsal
15 : 33 “Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat”
6.
Mazmur
19 : 10 “takut akan TUHAN itu Suci tetap ada selama-lamanya”
7.
Yesaya
33 : 6 “takut akan TUHAN itulah harta Sion”
8.
Amsal
14 : 2 “Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN”
3. Tanggapan dan sikap
orang yang Takut
akan Tuhan
a. Bersekutu dan Beribadah
Kekristenan tidak sama dengan agama-agama lain. Kekristenan adalah masalah hubungan persekutuan
secara pribadi dengan sang
Khalik didalam Yesus
kristus. Kita sangat membutuhkan persekutuan
dengan
Allah, melalui ibadah. Baik secara pribadi atau bersama orang percaya
lainnya.kelompok.
ibadah dan persekutuan
kita yang palingbernilai di
hadapan Allah, bukan ritualnya, melainkan perubahan
hidup
semakin hari semakin baik.
b. Hidup dalam sukacita
Tuhan Allah telah
menebus kita dan mengampuni kita, bahkan memberi jaminan
keselamatan kita (Yoh 1:20, 3:16, 5:13; Luk 10:20; Kis 2:21; Rom 10:9; Ef 1:4; Why 7:17). Maka oleh jaminan ini, kita benar-benar
menikmati sukacita, walau harus menghadapi cobaan, tantangan, bahkan dukacita
sekalipun, sebab jaminan keselamatan jauh lebih besar
dari semua itu
(Flp 4:4).
c. Mengasihi
dan
mengampuni
Matius 22:37, 39, merupakan
hukuman
kasih
dalam
agama Kristen, yang
mengajarkan
orang-orang percaya untuk mengasihi dan mengampuni. Mengasihi bukan dengan kata- kata, teapi dengan perbuatan atau tindakan nyata. Mengampuni berarti juga
bahwa kita
menerima dia kembali secara utuh dengans egala kekurangan yang ada padanya.
d. Bersaksi dan melayani
Sebelum Yesus
Kristus terangkat ke sorga, Ia meninggalkan
pesan, yang kita kenal dengan Amanat Agung, yaitu supaya kita memberitakan Injil danmelayani untuk menjadikan semua bangsa murid Kristus (Mat 28:19-20). Ia juga berpesan agar berkat
yang kita terima dengan
Cuma-Cuma, kita harus memberinya pula dengan Cuma-Cuma.
Langkah-langkah untuk
bersaksi:
1) Menginsyafkan manusia akan dosa.
2) Usaha
manusia untuk
selamat adalah sia-sia
3) Solusi
hanya
dari Allah sendiri
4) Jaminan masuk sorga
Kedewasaan Iman: Hikmat dan Iman
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat (Ibr 11:1). Iman yang hidup adalah iman yang disertai dengan perbatan. Perbuatan dalam
kehidupan nyata manusia
merupakan perwujudan dari iman yang baik. Sebaliknya, iman yang
mati adalah iman yang tidak disertai perbuatan.
Hikmat adalah kebijaksanaan. Hikmat lebih berharga
dari permata, jauh melebihi emas, menjadikan
hidup manusia lebih baik karena terkandung kekayaan budi yang tak ternilai harganya. Melalui
kekayaan budi, manusia pada
akhirnya menjadi berguna bagi orang lain. Hikmat akan semakin sempurna
apabila dimiliki oleh orang yang rendah hati.
Iman dan hikmat harus dimiliki secara seimbang oleh manusia. Hikmat dapat
memperkaya iman dan iman dapat menjadi dasar untuk mengarahkan hikmat. Iman tanpa hikmat akan menjadi iman yang
dangkal, sedangkan hikmat tanpa iman akan menjadi hikmat yang tidak mempunyai titik akhir yang
jelas.
Pada
dasarnya ada 4 tipe manusia
dalam kehidupan
manusia, yaitu:
1. Orang beriman tapi tak berhikmat
2. Orang berhikmat tapi tak
beriman
3. Orang tak beriman dan juga
tak berhikmat
4. Orang beriman sekaligus
orang yang berhikmat.
Orang Beriman menghadapi tantangan:
Sebagai
remaja
ada beberapa bentuk
tantangan yang ditemui, antara lain:
1. Menyelesaikan proses belajar dan kewajiban sebagai pelajar
dengan kritis dan bertanggung jawab.
2. Mampu bersosialisasi dengan baik
3. Mampu mengaktualisasikan diri dalam pergaulan dan dalam keluarga
4. Memenuhi target hidup dalam mewujudkan
rencana hidup
5. Menghilangkan
berbagai keraguan,
ketakutan,
prasangka, iri hati dan dendam.
Senjata menghadapi
tantangan (Ef 6:10-20):
1. Ikat
pinggang kebenaran,
2. Baju
zirah keadilan
3. Kasut
kerelaan untuk memberitakan
Injil damai sejahtera
4. Perisai
iman
5. Ketopong keselamatan
6. Pedang roh berupa Firman Allah
7. Doa setiap waktu di dalam roh
8. Permohonan yang tak putus-putusnya
untuk segala orang kudus.
Kedewasaan Iman:
“Teladan Dalam Kebenaran dan Tanggung Jawab”
1. Apakah
Kebenaran Itu?
Kebenaran/Emet (dalam Alkitab)
menyebutkan 3 makna,
yaitu:
a. Kesesuaian dengan fakta:
Sesuatu disebut Emet atau benar jika memang sesuai dengan fakta, tidak hanya kata-kata.
b. Tidak salah atau menipu
Menyatakan apa sesungguhnya, apa yang seharusnya, tidak menambah atau mengurangi sesuatu
c. Kejujuran (Eltheia)
Mengacu pada realitas
Allah yang menyatakan diri
di
dalam Tuhan Yesus Kristus.
2. Hukum Taurat Tidak Membenarkan
Hukum Taurat diberikan bukan sebagai jalan keselamatan, jalan kebenaran
atau jalan kehidupan. Hukum Taurat
diberikan sebagai penuntun, pembimbing, petunjuk
bagi kita untuk bertemu
dan mengakui Yesus Kristus, sebagai satu-satunya yang mampu menggenapi hukum Taurat bagi kita.
3. Dibenarkan karena
Iman
Kebaikan
Tuhan kepada manusia dinyatakan dalam Yesus
Kristus. Agar manusia mengakui
kebaikan
Tuhan sebagai yang tidak tertara
dan tidak berbanding, tidak direndahkan
sebagai barnag murahan, maka Allah memberikan hukum Taurat sebagai sesuatu
yang tidak mungkin
dapat digenapi oleh manusia, agar manusia menerima anugerah
Allah melalui iman kepada
Yesus Kristus yang menggenapi hukum Taurat bagi setiap
orang yang datang
dan menyerahkan
diri kepada-Nya. Jadi kita
dibenarkan karena iman,
bukan karena perbuatan atau oleh hukum Taurat atau amal, kesalehan bahkan oleh kerajinan ke gereja. Amal dan kesalehan bahkan ibadah kita haruslah sebagai pernyataan syukur atas anugerah Tuhan, bukan sebagai usaha
untuk mencari selamat.
4. Keteladanan Hidup
Keteladanan hidup orang percaya, bukan sebagai upaya atau usaha untuk beroleh keselamatan, menutup diri atau kemunafikan sebagai upaya mengucap yukur buat semua
yang telah Allah
perbuat, buat semua yang telah Allah rencanakan dalam hidup kita.
Dengan kesadaran seperti inilah kita
tampilo sebagai terang, garam atau teladan bagi dunia.
5. Tanggung jawab Kristen
Setiap
manusia pada dasarnya akandiminta pertanggung
jawabannya selama hidup di atas bumi
ini, apalagi kita orang-orang yang sudah menerima kebenaran, kepada kita
akan dituntut pertanggung jawaban atas teman, saudara dan orang-orang di sekitar kita, jika kita tidak
memberitakan Injil keselamatan, bila
kita tidak menjadi contoh atau
teladan
yang baik bagi mereka.
Kedewasaan Karakter:”Remaja yang Kristiani”
1. Faktor-faktor
yang berperan dalam pembentukan karakter
a. Pola asuh orang tua
b. Pengalaman masa lalu
c. Norma masyarakat, dan sebagainya.
2. Nilai-nilai kristiani
Remaja yang kristiani dapat dilakukan
dengan menjalankan nilai-nilai
kristiani, seperti:
a. Menghargai manusia lain
Dalam menghargai orang
lain juga terkandung sikap mengasihi sesame. Orang yang kita
hargai bukan saja orang yangmempunyai kedudukan,
jabatan, usia yang berada jauh di atas
kita tetapi juga orang-orang yang seringkali
diremehkan oleh
banyak orang.
b. Selalu berpikir
positif.
Dalam kisah
antara Yesus dan perempuan
berdosa (Luk 7:36-50), Yesus tidak pernah memandang
hina
perempuan tersebut. Yesus
senantiasa berpikir positif
dengan
melihat sisi positifnya. Bahkan Yesuspun
menganggap bahwa perempuan
tersebut memiliki kebaikan yang melebihi orang Farisi.
c. Bersukacita dan mengucap syukur
Dua sikap ini selaluberhubungan. Sukacita merupakan
bagian
dari bentuk ucapan syukur. Sebaliknya dalam ucapan
syukur pun
senantiasa ada
sukacita. Ini
bukan berarti
orang
Kristen tidak dapat bersedih
dan berduka. Kesedihan
dan dukacita jangan terlalu berlarut-
larut, tetapi sesegera
mungkin harus diganti dengan sukacita dan ucapan syukur, karena
hidup orang Kristen
adalah hidup untuk mengucapkan syukur (Flp 4:4).
d. Percaya Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat
Unsur
yang
paling mendalam dalam kekristenan
adalah percaya kepada
Tuhan Yesus. Tanpa pengakuan
bahwa Yesus
adalah Tuhan dan Juruselamat, tentu
hal itu tidak dapat disebut kekristenan.
Sebab kata Kristen
artinya Pengikut Kristus.
Di samping keempat nilai-nilai kekristenan tersebut masih terdapat nilai-nilai kekristenan lain,
seperti mengampuni, belas kasihan,
dan sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa:
1.
Tiap manusia memiliki karakter yang baik dan buruk.
2.
Karakter yang baik adalah pikiran, perkataan, perbuatan,
dan sikap kita yang dapat membangun
dan
mendatangkan kebaikan bagi
diri sendiri dan orang lain.
3.
Karakter yang buruk adalah pikiran, perkataan, perbuatan serta sikap kita yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
4.
Karakter yang buruk dapat dikurangi bahkan dihilangkan, tergantung pada diri kita, apakah kita
berubah atau tidak.
5.
Remaja
Kristen dimampukan oleh
Roh Tuhan untuk mengubah karakter
buruk.
6.
Remaja Kristen dapat dikenal melalui
karakter yang mencermninkan
dirinya sebagai
anak Tuhan; pada satu sisi mampu menghargai diri sendiri dan dengan demikian orang lain dalam
kekurangan dan kelebihannya.
Tugas:
- 1. Siswa mengungkapkan pengalamnnya menghadapi temannya yang berkuasa (misalnya menjadi kepala geng yang sering meminta uang secara paksa) sehingga siswa lainnya takut.
- 2. Jelaskan apa yang menjadi ukuran perbuatan baik menurut etika kristen.
- 3. Bacalah kitab Yakobus dan temukanlah apa yang dimaksudkan oleh Yakobus tentang perbuatan.
- 4. Sebutkan 5 contoh takut kepada Tuhan daripada kepada manusia.
- 5. Berikanlah 5 contoh remaja yang tidak takut akan Tuhan.
- 6. Carilah dari internet istilah KEBENARAN dalam bahasa Yunani dan artinya menurut Alkitab.
- 7. Carilah dalam Alkitab perempumaan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus tentang orang Samarai yang baik hati, sekaligus carilah makna yang sesuai dalam hdupmu.
- 8. Bacalah Mazmur 4:5 dan jelaskan pendapat anda tentang ayat tersebut.
- 9. Carilah dalam Alkitab kisah tentang TALENTA kemudian baca dan jelaskan pendapatmu tentang ayat tersebut.
10. Bacalah
Efesus 6:10 dan jelaskan menurut pendapat anda tentang ayat tersebut.