Daftar Blog Saya

Rabu, 25 Juli 2012


               
Satuan Pendidikan    : SMK BAGIMU NEGERIKU SEMARANG
Mata Pelajaran          : Pendidikan Agama Kristen
Kelas                           : X (Sepuluh)
Tahun Pelajaran        : 2010-2011
Modul                          : 02
Materi                         :
a.      Kedewasaan Iman “Takut akan Tuhan”
b.      Kedewasaan Iman “Hikmat dan Iman”
c.       Kedewasaan Iman “Teladan dan  kebenaran dan Tanggungjawab


Standar Kompetensi   : Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan  kehidupan sosial dengan menunjukkan bahwa remaja kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan identitas.
Kompetensi Dasar      : Menganalisis bertumbuh menjadi pribadi dewasa dan memiliki karakter yang kokoh dengan pola pikir yang komprehensif dalam segala aspek kehidupan.
Indikator                     : Menerapkan arti kedewasaan dalam kehidupan sehari-hari secara rohani dalam komunitas keluarga, sekolah dan masyarakat sekitarnya.
Tujuan Pembelajaran :
1.      Siswa dapat mendiskripsikan arti  kedewasaan “ takut akan Tuhan”.
2.      Siswa dapat mendiskripsikan  relasi antara hikmat dan iman.
3.      Siswa dapat mendiskripsikan arti  kedewasaan “Teladan dan  kebenaran dan Tanggungjawab”.
4.      Siswa dapat menguraikan ciri-ciri dewasa “takut akan Tuhan”.
5.      Siswa dapat menguraikan ciri-ciri dewasa “hikmat dan iman.
6.      Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri umum  “Teladan dan  kebenaran dan Tanggungjawab”.
Bacaan Alkitab             :  Lukas 2:52; Mazmur 90:12; Pengkhotbah 11:9; Roma 12:2; Kolose 3:1-17; Kisah Para Rasul 5:29; 1 Yohanes 4:19; Roma 8:29; 2 Korintus 3:18, 5:17, Kolose 3:10, Galatia 2:16-20
Guru Mata Pelajaran     : Dance Panduwal, S.Th, MA, M.Th

Kedewasaan Iman: Takut Akan Tuhan


1 Makna Takut Akan Tuhan
         Pada umumnya orang selalu mengaitkan kata Takut dengan sesuatu hal yang bersifat misteri seperti takut kepada hantu, kuburan, dan sebagainya. Namun, ada takut yang bersifat biasa saja, seperti takut akan manusia, perampok, orang tua, guru.
         Menurut Ensklopedi Alkitab Masa Kini, secara teologis, Takut” dijelaskan menjadi 4 jenis, yaitu:
a.    Ketakutan yang kudus.
b Takut diperbudak
c.   Takut pada manusia, dan
d Takut kepada yang disegani.
         Takut akan Tuhan masuk dalam kategori pertama dan keempat.
Takut akan Tuhan terdapat unsur penghormatan dan keseganan. Penghormatan kepada Allah dengan menaati perintah-perintahNya dan ketakutan inilah yang sering disebut dengan agama yang sejati. Takut akan Tuhan memiliki makna penghormatan, keseganan dan kelurusan.

2 Alasan Takut akan Tuhan
Alasan-alasan untuk takut pada Tuhan dapat disebutkan sebagai berikut:
a.       Kita harus takut karena kuasa-Nya yang besar selaku Pencipta segala sesuatu dan segala bangsa (Mzm 33:6-9).
b.      Kuasa-Nya yang dasyat itu terus menopang unsur-unsur ciptaan, termasuk kita (Kel 20:18- 20; Mrk 4:39-41).
c.       Kita menyadari kekudusan-Nya (Why 15:4)
d.      Kesadaran akan kemuliaan-Nya (Mat 17:1-8)
e.       Berkat-berkat yang terus kita terima dari Dia, khususnya pengampunan dosa (Mzm 130:4).

Apa itu takut akan Tuhan?
1.      Ayub 28:28 “Tetapi kepada Manusia IA berfirman sesungguhnya Takut akan Tuhan  itulah Hikmat dan menjauhi kejahatan itulah Akal Budi” Ayub 28:12 ;
 I Taw 22:12;    Ams 19:11
2.      Amsal 1 : 7 “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tapi orang bodoh    menghina hikmat dan didikan”
3.      Amsal 8 : 13 “Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan”
4.      Amsal 9 : 10 “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN”
5.      Amsal 15 : 33 “Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat”
6.      Mazmur 19 : 10 “takut akan TUHAN itu Suci tetap ada selama-lamanya”
7.      Yesaya 33 : 6 “takut akan TUHAN itulah harta Sion”
8.      Amsal 14 : 2 “Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN”

3 Tanggapan dan sikap orang yang Takut akan Tuhan
a.    Bersekutu dan Beribadah
               Kekristenan tidak sama dengan agama-agama lain. Kekristenan adalah masalah hubungan persekutuan secara pribadi dengan sang Khalik didalam Yesus kristus. Kita sangat membutuhkan persekutuan dengan Allah, melalui ibadah. Baik secara pribadi atau bersama oranpercaya  lainnya.kelompok.  ibadah  dan  persekutuan  kita  yanpalingbernilai  di hadapan Allah, bukan ritualnya, melainkan perubahan hidup semakin hari semakin baik.

b Hidup dalam sukacita
               Tuhan Allah telah menebus kita dan mengampuni kita, bahkan memberi jaminan keselamatan kita (Yoh 1:20, 3:16, 5:13; Luk 10:20; Kis 2:21; Rom 10:9; Ef 1:4; Why 7:17). Maka oleh jaminan ini, kita benar-benar menikmati sukacita, walau harus menghadapi cobaan, tantangan, bahkan dukacita sekalipun, sebab jaminan keselamatan jauh lebih besar dari semua itu (Flp 4:4).

c.   Mengasihi dan mengampuni
               Matius  22:3739merupakan  hukuman  kasih  dalam  agama  Kristenyang  mengajarkan orang-orang percaya untuk mengasihi dan mengampuni. Mengasihi bukan dengan kata- kata, teapi dengan perbuatan atau tindakan nyata. Mengampuni berarti juga bahwa kita menerima dia kembali secara utuh dengans egala kekurangan yang ada padanya.

d Bersaksi dan melayani
               Sebelum Yesus Kristus terangkat ke sorga, Ia meninggalkan pesan, yang kita kenal dengan Amanat Agung, yaitu supaya kita memberitakan Injil danmelayani untuk menjadikan semua bangsa murid Kristus (Mat 28:19-20). Ia juga berpesan agar berkat yang kita terima dengan Cuma-Cuma, kita harus memberinya pula dengan Cuma-Cuma.
Langkah-langkah untuk bersaksi:
1 Menginsyafkan manusia akan dosa.
2 Usaha manusia untuk selamat adalah sia-sia
3 Solusi hanya dari Allah sendiri
4 Jaminan masuk sorga

Kedewasaan Iman: Hikmat dan Iman

               Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 11:1). Iman yang hidup adalah iman yang disertai dengan perbatan. Perbuatan dalam kehidupan nyata manusia merupakan perwujudan dari iman yang baik. Sebaliknya, iman yang mati adalah iman yang tidak disertai perbuatan.
               Hikmat adalah kebijaksanaan. Hikmat lebih berharga dari permata, jauh melebihi emas, menjadikan hidup manusia lebih baik karena terkandung kekayaan budi yang tak ternilai harganya. Melalui kekayaan budi, manusia pada  akhirnya menjadbergunbagorang lainHikmat akan semakin sempurna apabila dimiliki oleh orang yang rendah hati.
               Iman dan hikmat harus dimiliki secara seimbang oleh manusia. Hikmat dapat memperkaya iman dan iman dapat menjadi dasar untuk mengarahkan hikmat. Iman tanpa hikmat akan menjadi iman yang dangkal, sedangkan hikmat tanpa iman akan menjadi hikmat yang tidak mempunyai titik akhir yang jelas.
Pada dasarnya ada 4 tipe manusia dalam kehidupan manusia, yaitu:
1 Orang beriman tapi tak berhikmat
2 Orang berhikmat tapi tak beriman
3 Orang tak beriman dan juga tak berhikmat
4 Orang beriman sekaligus orang yang berhikmat.

Orang Beriman menghadapi tantangan:
               Sebagai remaja ada beberapa bentuk tantangan yang ditemui, antara lain:
1 Menyelesaikan proses belajar dan kewajiban sebagai pelajar dengan kritis dan bertanggung jawab.
2 Mampu bersosialisasi dengan baik
3 Mampu mengaktualisasikan diri dalam pergaulan dan dalam keluarga
4 Memenuhi target hidup dalam mewujudkan rencana hidup
5 Menghilangkan berbagai keraguan, ketakutan, prasangka, iri hati dan dendam.

Senjata menghadapi tantangan (Ef 6:10-20):
1 Ikat pinggang kebenaran,
2 Baju zirah keadilan
3 Kasut kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera
4 Perisai iman
5 Ketopong keselamatan
6 Pedang roh berupa Firman Allah
7 Doa setiap waktu di dalam roh
8 Permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus.


Kedewasaan Iman:
Teladan Dalam Kebenaran dan Tanggung Jawab

1 Apakah Kebenaran Itu?
Kebenaran/Emet (dalam Alkitab) menyebutkan 3 makna, yaitu:
a.    Kesesuaian dengan fakta:
Sesuatu disebut Emet atau benar jika memang sesuai dengan fakta, tidak hanya kata-kata.
b Tidak salah atau menipu
Menyatakan apa sesungguhnya, apa yang seharusnya, tidak menambah atau mengurangi sesuatu

c. Kejujuran (Eltheia)
Mengacu pada realitas Allah yang menyatakan diri di dalam Tuhan Yesus Kristus.

2 Hukum Taurat Tidak Membenarkan
         Hukum   Taurat   diberikan   bukan   sebagai   jalan   keselamatan,   jalan   kebenaran   atau   jalan kehidupan. Hukum Taurat diberikan sebagai penuntun, pembimbing, petunjuk bagi kita untuk bertemu dan mengakui Yesus Kristus, sebagai satu-satunya yang mampu menggenapi hukum Taurat bagi kita.

3 Dibenarkan karena Iman
         Kebaikan Tuhan kepada manusia dinyatakan dalam Yesus Kristus. Agar manusia mengakui kebaikan Tuhan sebagai yang tidak tertara dan tidak berbanding, tidak direndahkan sebagai barnag murahan, maka Allah memberikan hukum Taurat sebagai sesuatu yang tidak mungkin dapat digenapi oleh manusia, agar manusia menerima anugerah Allah melalui iman kepada Yesus Kristus yang menggenapi hukum Taurat bagi setiap orang yang datang dan menyerahkan diri kepada-Nya. Jadi kita dibenarkan karena iman, bukan karena perbuatan atau oleh hukum Taurat  atau  amal,  kesalehan bahkan  oleh  kerajinan ke  gereja.  Amal  dan kesalehan bahkan ibadah kita haruslah sebagai pernyataan syukur atas anugerah Tuhan, bukan sebagai usaha untuk mencari selamat.




4 Keteladanan Hidup
         Keteladanan hidup orang percaya, bukan sebagai upaya atau usaha untuk beroleh keselamatan, menutup diri atau kemunafikan sebagai upaya mengucap yukur buat semua yang telah Allah perbuat, buat semua yang telah Allah rencanakan dalam hidup kita. Dengan kesadaran seperti inilah kita tampilo sebagai terang, garam atau teladan bagi dunia.

5 Tanggung jawab Kristen
         Setiap manusia pada dasarnya akandiminta pertanggung jawabannya selama hidup di atas bumi ini, apalagi kita orang-orang yang sudah menerima kebenaran, kepada kita akan dituntut pertanggung jawaban atas teman, saudara dan orang-orang di sekitar kita, jika kita tidak memberitakan Injil keselamatan, bila kita tidak menjadi contoh atau teladan yang baik bagi mereka.


Kedewasaan Karakter:”Remaja yang Kristiani

1 Faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan karakter
a.    Pola asuh orang tua
b Pengalaman masa lalu
c.   Norma masyarakat, dan sebagainya.

2 Nilai-nilai kristiani
Remaja yang kristiani dapat dilakukan dengan menjalankan nilai-nilai kristiani, seperti:

a.    Menghargai manusia lain
               Dalam menghargai orang lain juga terkandung sikap mengasihi sesame. Orang yang kita hargai bukan saja orang yangmempunyai kedudukan, jabatan, usia yang berada jauh di atas kita tetapi juga orang-orang yang seringkali diremehkan oleh banyak orang.
b Selalu berpikir positif.
               Dalam kisah antara Yesus dan perempuan berdosa (Luk 7:36-50), Yesus tidak pernah memandang hina perempuan tersebut. Yesus senantiasa berpikir positif dengan melihat sisi positifnya. Bahkan Yesuspun menganggap bahwa perempuan tersebut memiliki kebaikan yang melebihi orang Farisi.

c.   Bersukacita dan mengucap syukur
               Dua sikap ini selaluberhubungan. Sukacita merupakan bagian dari bentuk ucapan syukur. Sebaliknya  dalam  ucapan  syukur  pun  senantiasa  ada  sukacita.  Ini  bukan  berarti  orang Kristen tidak dapat bersedih dan berduka. Kesedihan dan dukacita jangan terlalu berlarut- larut, tetapi sesegera mungkin harus diganti dengan sukacita dan ucapan syukur, karena hidup orang Kristen adalah hidup untuk mengucapkan syukur (Flp 4:4).

d Percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
               Unsur  yang  palinmendalam  dalam  kekristenan  adalah  percaya  kepada  Tuhan  Yesus. Tanpa pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, tentu hal itu tidak dapat disebut kekristenan. Sebab kata Kristen artinya Pengikut Kristus.

               Di samping keempat nilai-nilai kekristenan tersebut masih terdapat  nilai-nilai kekristenan lain, seperti mengampuni, belas kasihan, dan sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa:
1.       Tiap manusia memiliki karakter yang baik dan buruk.
2.       Karakter yang baik adalah pikiran, perkataan, perbuatan, dan sikap kita yang dapat membangun dan mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
3.       Karakter yang buruk adalah pikiran, perkataan, perbuatan serta sikap kita yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
4.       Karakter yang buruk dapat dikurangi bahkan dihilangkan, tergantung pada diri kita, apakah kita berubah atau tidak.
5.       Remaja Kristen dimampukan oleh Roh Tuhan untuk mengubah karakter buruk.
6.       Remaja  Kristedapat  dikenal  melalui  karakter  yanmencermninkan  dirinya  sebagai  anak Tuhan; pada satu sisi mampu menghargai diri sendiri dan dengan demikian orang lain dalam kekurangan dan kelebihannya.

Tugas:

  1. 1.      Siswa mengungkapkan pengalamnnya menghadapi temannya yang berkuasa (misalnya menjadi kepala geng yang sering meminta uang secara paksa) sehingga siswa lainnya takut.
  2. 2.      Jelaskan apa yang menjadi ukuran perbuatan baik menurut etika kristen.
  3. 3.      Bacalah kitab Yakobus dan temukanlah apa yang dimaksudkan oleh Yakobus tentang perbuatan.
  4. 4.      Sebutkan 5 contoh takut kepada Tuhan daripada kepada manusia.
  5. 5.      Berikanlah 5 contoh remaja yang tidak takut akan Tuhan.
  6. 6.      Carilah dari internet istilah KEBENARAN dalam bahasa Yunani dan artinya menurut Alkitab.
  7. 7.      Carilah dalam Alkitab perempumaan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus tentang orang Samarai yang baik hati, sekaligus carilah makna yang sesuai dalam hdupmu.
  8. 8.      Bacalah Mazmur 4:5 dan jelaskan pendapat anda tentang ayat tersebut.
  9. 9.      Carilah dalam Alkitab kisah tentang TALENTA kemudian baca dan jelaskan pendapatmu tentang  ayat tersebut.

10.  Bacalah Efesus 6:10 dan jelaskan menurut pendapat anda tentang ayat tersebut.